Pages

Untuk Naufal dan Noura : Belajar Jadi Desainer Itu...





Akhir-akhir ini aku benar-benar sibuk. Pekerjaan baruku menyita waktuku. Apalagi aku harus kuliah dan juga mengajar. Kantorku penuh dengan proyek-proyek baru. Tapi seperti kata orang bijak (entah siapa), “Jika kau menyukai apa yang kau lakukan kau tidak perlu bekerja sehari pun”. Maksudnya adalah jika kita mencintai pekerjaan kita maka kita tidak akan merasa seperti bekerja karena setiap hari kita merasa seperti bersenang-senang. Yah, ini ada benarnya juga sih. Jujur saja sebagai desainer baru aku agak kewalahan menangani proyek-proyek ini. Meskipun proyeknya baru skala rumah tinggal. Yang kukerjakan pun hanya mendesain furniture-furniture seperti lemari, tempat tidur, meja rias, rak sepatu dan lain-lain. Tapi karena jumlahnya begitu banyak aku tetap kewalahan. Apalagi bosku meminta desain yang tidak biasa. Ia selalu ingin desain yang kuhasilkan benar-benar menarik dan lain dari yang ada di pasaran atau toko mebel lainnya. Jadilah aku kejar-kejaran dengan waktu, dengan tenaga dan dengan inspirasi yang naik turun untuk menciptakan desain-desain yang owner minta.

Dosenku selalu berkata bahwa kuantitas mempengaruhi kualitas. Dan sekarang aku benar-benar mengalaminya. Saat ini aku selalu dikejar-kejar deadline yang membuatku harus segera mengumpulkan hasil rancanganku. Tak hanya sekedar dikejar deadline otakku pun diperas agar bisa dan terbiasa berpikir dengan cepat untuk menghasilkan desain yang tepat. Tapi meskipun pada awalnya aku benar-benar lelah dibuatnya, lama kelamaan aku mulai terbiasa. Aku mulai belajar untuk mengatur waktu dan tentunya mood untuk mendesain yang paling susah untuk diatur. Ide-ide pun kini mulai mudah untuk keluar. Sepertinya benar kata Pak Dika, (dosenku yang suka mengejek tapi omongannya sering sekali tepat) kalau ingin hasil yang cepat kita harus bekerja dua kali lipat. Yah, kupikir ini awal yang baik untuk proses belajarku menjadi seorang desainer.

Dua hari yang lalu aku diberi kesempatan untuk langsung bertemu dengan owner dan menangani mereka. Awalnya aku gugup luar biasa karena aku tak pernah menangani situasi seperti itu. Di tempatku bekerja dulu aku hanya mendesain seperti kata atasanku. Jadi aku tak pernah bertemu dan menanyakan apa keinginan owner secara langsung. Tapi kini aku harus bertatap muka dan bahkan memberikan saran-saran bagi mereka secara langsung, di tempat! Untung saja semua berjalan lancar, dan untungnya klienku baik hati sekali. Mereka mau menerima semua saran-saranku dan terdengar cukup puas. Yah semoga saja mereka senang dengan hasil rancanganku...
Tapi ternyata bagian yang paling menyenangkan dari seorang desainer adalah ketika kita bisa berkomunikasi dengan klien kita, mendengarkan semua keinginan mereka dan bisa memberikan solusi bagi semua masalah mereka. Ah, menyenangkan sekali rasanya...

Yah, aku berharap ini bisa jadi langkah yang bagus buatku ke depannya. Semoga aku bisa belajar lebih banyak lagi dan terus menghasilkan karya-karya hebat di kemudian hari. amiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar