Seperti telah aku ceritakan sebelumnya,
setelah aku sempat bertengkar dengan bosku aku mulai mencari pekerjaan lain
dengan melamar ke beberapa studio interior. Aku melamar ke dua studio interior
yang informasinya ku dapat dari koran dan iklan di kampusku. Aku berharap
banyak dan terus berdoa bahwa salah satu di antaranya mau menerimaku bekerja di
kantornya.
Harapanku tumbuh ketika salah satu
studio interior tersebut mengontakku dan menanyakan apakah aku bisa bekerja
disana sambil berkuliah. Aku mengiyakan tawaran tersebut dengan senang dan
mereka berjanji akan menghubungiku lagi. Sehari dua hari aku menunggu sampai
seminggu tetap tidak ada panggilan. Aku mulai kecewa dan harapanku mulai sirna.
Aku mulai putus asa ketika pada minggu ke tiga tidak ada panggilan juga. Aku
mulai stress karena sejujurnya aku benar-benar tidak betah dengan pekerjaanku.
Aku mulai bertanya-tanya kepada Allah, adakah Dia melihatku? Adakah Dia
mendengarku? Tidakkah Ia melihat semua usahaku? Aku tak mungkin terus berada di
kantorku sekarang dan menghabiskan beberapa bulan lagi disana. Walaupun keadaan
ku dengan bosku sudah mulai membaik. Ia sepertinya sudah mulai melupakan
masalah kemarin. Tapi bukan itu yang membuatku tidak betah di kantorku
sekarang. Aku ingin lebih.
Akhirnya sampai pada satu titik aku
membuat keputusan bahwa aku harus berhenti dan aku akan fokus pada kuliahku
saja. Sebulan setelah pertengkaranku dengan bosku, aku mengatakan bahwa Sabtu
minggu depan aku akan berhenti dengan alasan aku akan mulai PKL (Praktek Kerja
Lapangan). Sebenarnya tidak seratus persen alasanku tersebut bohong. Karena
sebenarnya aku memang mengajukan PKL lebih awal kepada pembimbingku di kampus
sehingga aku ada alasan untuk segera pergi dari kantor tersebut. Dan untungnya
salah satu dosenku mau berbaik hati membolehkan aku magang di tempat usahanya
dan ia memintaku untuk PKL lebih awal karena memang ia sedang banyak
mengerjakan proyek. Aku pun menyetujuinya.
Awalnya aku takut mengatakan kepada
kakek dan nenek kalian bahwa aku akan berhenti bekerja di tempat teman kakekmu.
Tapi ternyata mereka mau mengerti dan menyetujui aku untuk segera berhenti dari
tempat aku bekerja. Jujur saja berhenti bekerja
merupakan salah satu keputusan berat. Karena ketika kalian bekerja salah satu
nilai plus yang kalian dapatkan adalah uang. Harus kuakui sejak aku
bekerja aku tak pernah meminta uang lagi kepada orang tuaku dan itu membuatku
sangat senang. Sehingga ketika aku memutuskan untuk berhenti aku sempat
berpikir bagaimana aku mendapatkan uang untuk keperluan sehari-hariku yang
tidak bisa dibilang sedikit? Tentu aku tidak mau memberatkan kakek dan nenekmu
yang saat ini sudah tua. Tapi akhirnya setelah aku berpikir beberapa kali aku
putuskan untuk berhenti bekerja dan mulai fokus pada kuliahku yang sempat agak
terbengkalai gara-gara aku bekerja.
Tapi sepertinya Allah punya rencana
lain. Aku tidak pernah habis berpikir mengapa sepertinya aku tidak pernah bisa
mewujudkan rencana-rencanaku. Karena setiap aku membuat rencana,
rencana itu selalu digagalkan oleh Allah yang sudah menyiapkan rencana lain
untukku. Rencana dari Allah tak pernah bisa kuduga dan tak pernah aku
membayangkan bahwa aku akan mengikuti rencana Allah tersebut dengan “suka
rela”. Tepat satu hari aku mengundurkan diri, perusahaan yang dulu
sempat mengontakku menghubungiku dan menyuruhku datang untuk interview. Dan
seperti yang kalian duga, aku diterima bekerja tepat dihari aku akan berencana
untuk fokus pada kuliahku! Dan saat itu rencanaku gagal dan terganti oleh
rencana Allah yang sampai saat ini pun aku tidak bisa membayangkan bagaimana
bisa aku bekerja di tempat yang dulu begitu sangat kuinginkan tapi tak dapat
kudapatkan, dan ketika harapanku mulai habis aku diterima di tempat itu. Luar
biasa!
Aku sangat sangat sangat beruntung. Aku
bahkan tidak tahu kata-kata lain untuk mendeskripsikan kondisiku saat ini. Aku sangat bersyukur karena pada akhirnya aku
mendapatkan apa yang dulu hanya ada di angan-anganku. Aku bekerja sebagai
junior designer. Dan langsung dipercaya menangani proyek apartement!. Bahkan
ketika aku memikirkan apa yang sudah terjadi pada hidupku saat ini, terkadang
aku tidak percaya dengan apa yang terjadi.
Tapi begitulah sekali lagi Allah
menunjukkan kuasa-Nya kepadaku. Dan Ia memperlihatkan bahwa tidak sekali pun ia
meninggalkanku. Bahkan ketika aku menangis, ketika aku berharap ketika aku
putus harapan sebenarnya Ia tetap ada dan sudah mempersiapkan segalanya untukku.
Ia menunggu saat yang tepat, saat yang begitu manis dan tak terduga. Dan pada
akhirnya tak ada kata-kata lain untuk menggambarkan diri-Nya selain luar biasa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar