Beberapa minggu lalu saat mengikuti kajian ba’da Shubuh di masjid, ustadz
yang memberi kajian membahas mengenai masalah ketauhidan. Tauhid memang
pelajaran pokok paling dasar bagi seorang muslim. Islam adalah agama tauhid
yang hanya menyembah satu Tuhan yaitu Allah Subhanahu Wata’ala. Celakanya banyak
diantara kita yang mengaku muslim namun secara tidak sadar bahkan secara sadar pun
menjadikan tuhan-tuhan lain dalam hidup kita. Astaghfirullah...
Contohnya saja kebiasaan orang saat ini untuk datang ke makam-makam para
wali dan berdoa disana. Padahal secara jelas Allah melarang kita untuk
menjadikan kuburan sebagai masjid. Banyak orang yang ketika ditegur tentang
masalah ini berkata, “Kami tidak menyembah wali, kami hanya mendoakannya saja”.
Preett... Saya yakin banyak orang yang datang kesana dengan tujuan untuk
mencari wasilah, keselamatan bahkan tak sedikit yang meminta nomor togel,
hahahaha... Meskipun hanya sedikit, pastilah ada niat-niat tertentu di hati
mereka untuk hal-hal tersebut.
Ada pula yang datang kesana untuk berdzikir terutama membaca surat Yasin.
Sebenarnya siapa sih yang pertama kali mencetuskan surat Yasin dibaca di makam
atau saat tahlilan? Sepertinya aku harus mencari referensi dan bertanya pada
Pak Dika (dosenku yang ahli sejarah dan agama) tentang hal ini. Lain kali jika
sudah dapat jawabannya saya akan menuliskan di blog saya. Kembali ke topik, orang-orang tersebut tidak tahu bahwa
perbuatan mereka yang membaca surat Yasin bahkan berdzikir disana sangat dekat
dengan kemusyrikan. Inilah yang dimaksud menjadikan kuburan sebagai masjid.
Pak Ustadz itu bahkan berkata, setelah Rasulullah meninggal dan umat
muslim mengalami masalah genting, tak pernah sekali pun dari mereka yang datang
ke makam Rasul untuk berdoa bahkan meminta tolong. Karena mereka tahu,
satu-satunya yang bisa menolong mereka adalah Allah. Inilah yang dimaksud
tauhid. Tidak menyekutukan Allah dan menjadikan sesuatu yang lain sebagai
sesembahan kita. Meskipun kita menyembah Allah tapi mengakui dan meminta pada
kekuatan-kekuatan lain, misal; dukun atau batu keramat atau kerbau (eh, emang
ada yang nyembah kerbau? Ada dong, Indonesia gitu.. Nanti kita bahas lain kali)
itu sama saja kita telah mencederai iman kita. Hal ini sama dengan yang
dilakukan kaum kafirin pada zaman Rasul. Pada zaman itu, segolongan kaum
mengakui adanya Allah dan mereka menyembah-Nya, tapi mereka juga mengakui serta
meminta pada kekuatan lain di samping kekuatan Allah seperti pada pohon dan
berhala.
Islam mengajarkan tauhid, dan tujuan Islam adalah tauhid itu sendiri. Hingga
akhir hayat kita, jagalah tauhid itu di hati kita. Pegang kuat-kuat dan jangan
terlepas. Dunia ini sudah gila, begitu banyak cobaan dan ujian yang datang
untuk menggoda. Semoga Allah senantiasa untuk menjaga kita. Amiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar