Hari ini aku bermimpi...
Kembali ke masa kecil penuh fantasi,
Ketika aku bermain tanpa henti,
Ketika aku bebas berlari-lari...
Mungkin aku hanya sekedar rindu,
Karena dunia ini tak seperti dulu
Masih terukir jelas di dalam kalbu
Bahwa dulu semuanya indah seperti dongeng dalam buku,
Dulu tak pernah ada kata takut,
Tak pernah ada hari dalam sendu,
Aku berlari bersama angin
Di tengah semak belukar yang menggores kaki
Aku tak takut karena aku tahu teman-temanku berlari di
sampingku.
Kala hujan aku keluar.
Menerjang angin dan derasnya air yang mengguyur badan.
Kilat menyala-nyala, petir menyambar-nyambar..
Tapi aku semakin senang karena aku tahu itu hanya sapaan
selamat datang.
Aku adalah anak alam,
Angin adalah kawanku,
Pohon adalah rumah keduaku,
Dan sungai adalah tempat bermainku.
Aku dan teman-temanku selalu bahagia
Bahagia dalam kesederhanaan yang kami punya
Selepas hujan kami berlari menuju sungai,
Memunguti kakul ke
dalam ember-ember kami
Beberapa katak ikut melihat dan tanpa segan ikut mendekat
Karena bagi mereka saat itu kami adalah sahabat
Ketika panas menyengat,
Kami akan berlari ke pohon kersen terdekat,
Berlomba untuk memanjat
Yang paling cepat akan menempati dahan paling teratas
Dan sesampainya di atas, kami akan memandang ke bawah dengan
rasa puas
Bahagia dulu begitu sederhana
Karena sebuah pohon di depan rumah sudah mampu menggantikan
istana.
Daunnya yang rimbun adalah atap terkuat
Buahnya adalah makanan terlezat
Kumpulan ranting berselimut dedaunan adalah tempat istirahat
yang begitu kuat
Dan bersama ulat kami berbagi tempat
Lihatlah, bagaimana sebuah pohon sanggup menjadi tempat yang
paling hebat
Sore begitu hangat,
Kami bersepeda bersama-sama
Tertawa seolah masalah tak pernah ada
Sepanjang jalan hanya ada canda dan suka cita
Kiri kanan ditumbuhi bunga berbagai warna
Dan ketika kami lelah kami akan berhenti bersepeda
Lalu duduk diatas rerumputan liar namun mempesona
Dulu sepanjang waktu aku melihat anak-anak bermain bersama
Bersepeda, tertawa dan berlarian sambil bercanda
Anak-anak berlomba memanjat, dan baru turun ketika hari
menjelang gelap
Musim kemarau mereka berkejaran
Mengejar sebuah layangan yang sedang terbang
Kaki mereka adalah kendaraan yang terkuat
Mereka berlari bahkan sering tanpa alas kaki
Kerikil yang menusuk mereka tak peduli
Mereka terus berlari,
Mungkin bukan untuk mendapat apa yang mereka cari
Tapi untuk sekedar pembuktian diri
Masa kecilku dulu begitu indah
Seperti dongeng dalam buku cerita
Tak pernah ada kata susah
Hanya ada tawa seolah esok tak pernah ada
Aku bahagia pernah memiliki kisah manis hidup bersama alam
Dalam kebahagiaan di tengah kesederhanaan
Denpasar, 07 Mei 2014 - Ima T.Lestari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar