“Bahkan dalam setiap kejatuhan hidup kita
masih ada hal indah yang dapat kita temui setelahnya”.
Ini adalah sebuah kisah nyata
seorang ibu muda yang juga merupakan teman saya. Dulu saya tak pernah berpikir
bahwa saya akan menceritakan kisah hidupnya karena dulu bagi saya dia hanyalah
seorang perempuan biasa, berotak standar, senang hura – hura dan diliputi
banyak konflik yang datang karena ulah dirinya sendiri. Tapi kini tanpa
disangka saya harus mengakui bahwa saya iri padanya.
Saya mengenalnya saat saya masih
duduk di bangku SMA. Dia adalah salah satu anak yang paling bermasalah. Kerap
kali ia dipanggil oleh guru karena membuat ulah. Dan karena itu saya sempat
menghindarinya karena bagi saya ia dapat menularkan kebiasaan yang buruk bagi
saya. Tapi, karena di kelas kami siswa perempuan sedikit, jadi mau tak mau kami
harus saling berinteraksi satu sama lai. Saya mulai mencoba untuk mengenal dia
lebih dekat. Ternyata ia adalah seorang yang sangat baik dan setia kawan.
Satu hal yang saya baru ketahui
dari dirinya adalah dia adalah seorang anak korban perceraian orang tuanya.
Dimana ia terpaksa menjadi rebutan orang tuanya. Hal inilah yang membuatnya
menjadi labil dan sering membuat ulah. Karena dia kurang mendapat perhatian
dari orang tua terutama ayahnya (hak asuhnya jatuh kepada ayahnya) sehingga ia
mencari pelampiasan kasih sayang di luar. Ia mulai berpacaran dan di akhir
kelulusan kami sseperti yang dapat anda bayangkan ia hamil di luar nikah. Tapi
beruntungnya ia hamil setelah kami sudah selesai mengurus segala administrasi
kelulusan sehingga paling tidak ia tidak harus berhadapan dengan ribuan pasang
mata yang akan memandang perutnya yang membuncit apabila ia masih harus masuk
sekolah.
Saya sempat khawatir karena saat
ia mengetahui dirinya hamil ia sempat mencoba menggugurkan kandungannya yang
pastinya membahayakan nyawanya. Tapi untungnya (sekali lagi) nyawanya masih
selamat dan ajaibnya setelah mengalami perdarahan hebat dan mengira bayi dalam
kandungannya sudah tiada, ternyata Allah berkata lain. Bayi di kandungannya
menurut dokter masih hidup dan terus tumbuh dengan sehat. Karena tidak punya
pilihan lain akhirnya ia harus menikah muda dan untungnya si pemuda mau
bertanggung jawab.
Setelah menikah ia tinggal di
rumah mertua dan tak berapa lama ia melahirkan bayi mungil yang cantik. Saat
saya menengoknya keadaannya sungguh jauh lebih baik dibanding dulu. Saya
berbincang – bincang lama dengannya dan perempuan yang dulu gemar hura – hura tersebut
berbicara banyak mengenai rencana – rencana masa depannya dimana ia hendak
membuka bisnis online dan mulai berjualan berbagai hal. Yah, rupanya waktu bisa
merubah segalanya termasuk seorang perempuan muda yang gemar hura – hura dan
tukang berbuat onar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar