Di tulisan saya sebelumnya saya
menceritakan bahwa seorang teman saya yang dulunya gemar hura – hura dan sering
berbuat onar telah berubah mnejadi seorang ibu muda yang memiliki seorang putri
yang cantik karena suatu “kecelakaan”. Berhubung ia adalah teman dekat saya
jadi saya rutin menengok ia dan anaknya.
Alhamdulillah, tiap saya
menengoknya keadaannya berubah jauh lebih baik dari sebelumnya. Saya merasakan
perubahan ayng mendalam dari dirinya. Dan saya tahu itu semua berkat buah
hatinya. Tak bisa kita pungkiri kehadiran seorang anak dalam
hidup kita pasti membawa perubahan buat kita. Selain kebahagiaan, mengahadapi
si kecil setiap hari dan harus bertanggung jawab dengan kehidupan anak kita
tentunya membuat kita menjadi jauh lebih dewasa. Termasuk teman
saya, ia yang dulu bahkan saya sangsikan tidak mampu mengurus dirinya sendiri
kini harus berjibaku melawan semua rengekan dan polah anaknya sendiri. Tapi dia
sungguh terlihat bahagia. Dan itu membuat saya iri.
Saya bukan iri karena melihat ia
bahagia. Dia teman saya tentu saya senang melihatnya bahagia. Namun, saya iri
karena saat ini ia memiliki motivasi untuk hidup yaitu anaknya. Saya iri saat
ia menceritakan dengan bahagia setiap ia bisa menemani anaknya bermain setiap
hari. Saya iri saat ia menceritakan bagaimana setiap perkembangan buah hatinya.
Saya iri melihat ia sedih melihat anaknya sedang sakit. Saya iri saat
melihatnya harus meredam semua ego dan keinginan individualnya demi kepentingan
anaknya.
Lihatlah betapa seorang anak dari
rahim perempuan mampu mengubah manusia menjadi jauh berbeda dari sebelumnya.
Mungkin pada intinya saya iri karena saat ini ia memiliki harta yang tidak saya
punyai yaitu seorang anak. Bahkan dengan segala kebebasan
saya untuk bermain kesana kemari saya tetap merasa jauh kalah dibandingkan
dengan teman saya yang harus mengurus anaknya tiap hari. Menjadi ibu
memang menjadi kebahagiaan tersendiri untuk para wanita.
Saya berharap suatu hari saya
bisa menjadi seorang ibu. Bisa melahirkan dan menemani putra – putri saya
setiap hari menjadi hal yag paling saya impikan. Melewati hari-hari saya dengan
melihat tumbuh kembang anak saya, melihat ia tertawa untuk pertama kali,
melihat ia belajar berbicara, melihat ia bisa merangkak, terjatuh saat belajar
berjalan dan menemani ia berangkat sekolah di hari pertamanya tentu akan
menjadi hal yang melelahkan sekaligus membahagiakan. Untuk Troya dan
Noura saya tidak sabar menunggu kedatangan kalian!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar