-Tiada
ketakutan tanpa harapan, dan begitu pula sebaliknya tiada harapan tanpa
ketakutan-
Apa yang paling
saya banggakan dari diri saya? Bukan kepintaran atau kecerdasan yang saya
punya, bukan bakat yang diberikan oleh Allah kepada saya tapi lebih sederhana
yaitu rasa optimisme yang luar biasa yang saya miliki. Teman saya pernah
mengatakan bahwa saya terlalu percaya diri dan terlalu optimis dalam menghadapi
sesuatu. Karena buat saya rasa optimis adalah modal terbesar saya dalam
menjalani kehidupan. Sukses adalah sebuah keyakinan, dan saya percaya siapa pun
anda & bagaimanapun latar belakang kehidupan anda, anda bisa meraih
kesuksesan itu selama anda yakin bisa memperolehnya. Dengan keyakinan itu saya bertahan
hidup, dengan keyakinan itu saya berjuang hari demi hari melewati semua ujian
yang ada. Dan hanya dengan merasa yakin hari – hari saya penuh dengan
kebahagiaan.
Tapi manusia
tetaplah manusia, hatinya serapuh kaca. Sekuat apa pun ia mencoba beretahan,
terkadang ia bisa merasa lemah. Dan itu terjadi pada diri saya saat ini. Entah
kemana semua semangat saya, menguap kemanakah segala keyakinan saya. Hingga
saat ini saya merasa lelah, lelah untuk berharap. Tiba – tiba bersliweran dalam
otak saya perasaan takut bila ternyata saya dibohongi oleh kenyataan, bila
semua yang saya impikan akan jadi omong kosong belaka. Saya ketakutan, saya
berharap bisa kembali lagi ke dalam semua mimpi saya dan berusaha untuk
mengejarnya lagi. Tapi untuk sejenak saya bangun dari mimpi itu dan melihat
semuanya belum terlaksana seperti keinginan saya.
Saya bimbang
haruskah saya kembali ke dalam mimpi saya dan berusaha untuk membawanya serta
mewujudkannya ke dalam kenyataan, ataukah saya harus bangun untuk selamanya dan
melupakan semua mimpi – mimpi saya? Saya berharap perasaan ini tak akan lama,
saya ingin walaupun sedikit, Allah memberikan harapan ke dalam hidup saya.
Sedikit saja agar saya tahu usaha saya tidak sia – sia, agar saya bisa kembali
menata hati saya dan menguatkan diri saya bahwa masih ada harapan untuk
dikejar. Walaupun saya takut tapi setidaknya selama masih ada harapan semuanya
akan baik – baik saja.
Untuk Troya
& Noura, saya hendak mengatakan bahwa jika kalian sudah besar nanti dan
berjuang menghadapi realita yang ada, akan ada saatnya kalian merasa lelah.
Akan ada saat dimana kalian merasa semua usaha kalian sia – sia, tapi tolong
jangan menyerah. Berhentilah sejenak, lihat kemabli semua yang sudah kalian
lakukan terlalu awal bila kalian menyerah dan terlanjur jauh jalan yang kalian
tempuh sehingga akan menyesal bila kalian berhenti mewujudkannya. Tidak ada
yang mudah dalam hidup ini, bahkan untuk mencapai satu keinginan saja kalian
akan membutuhkan waktu yang sangat – sangat lama. Namun jangan putus harapan, karena
orang yang putus harapan berarti berhenti berharap dan hati yang di dalamnya
tidak ada harapan akan muncul kesedihan. Saat aku menulis ini aku bahkan baru
menginjak tangga pertama dalam meraih impianku tapi aku tahu berharap kepada
Allah tidak akan membuatku kecewa. Jangan berhenti berharap dan percayalah
tidak ada usaha yang sia – sia di mata Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar