“Bumi dan
segala hal yang terkandung di dalamnya adalah kekayaan dengan status hak pakai
bukan hak milik sehingga tidak ada hak bagi kita untuk merusaknya”
Ada satu pepatah yang mungkin sering kita
dengar : “Jangan tanyakan apa kebaikan yang bisa diberikan
untukmu tapi tanyakanlah apa yang bisa kau berikan untuk kebaikan”. Pepatah ini seolah
mengajarkan kita bahwa kita sebagai manusia tidak hidup hanya untuk menerima
tapi juga untuk memberi. Beberapa tahun belakangan ini masyarakat dari semua
belahan bumi sedang ramai membicarakan dan menanggulangi perubahan iklim yang
dampaknya makin lama kita rasakan semakin memburuk .Dan kinilah saatnya yang
tepat bagi kita untuk memberikan kebaikan bagi tempat tinggal kita, untuk dunia
kita, untuk bumi kita.
Saat ini ibarat seseorang yang
sedang sakit, bumi kita mungkin sedang dalam keadaan sekarat. Dan tanpa sadar kitalah
yang membuat keadaannya bertambah parah. Ia yang dulu
dalam keadaan sehat selalu memberikan banyak hal demi kelangsungan hidup kita,
air, udara, dan segala yang terkandung di dalam perut bumi. Tapi kita lupa
untuk memberikan timbal balik kepada bumi rumah tempat tinggal kita semua. Kita
lupa bahwa apa yang ia berikan seharusnya digunakan secara bijaksana bukan
semena-mena.
Lalu apa yang bisa kita perbuat? Tidaklah
sulit, untuk membuat perubahan besar perubahan tersebut
haruslah dimulai dari diri sendiri. Dan segala sesuatu yang besar pastilah
dimulai dari hal-hal yang kecil. Dan dari sekian banyak perubahan
iklim yangbisa kita rasakan, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk
beradaptasi dan mencegah kerusakan yang lebih parah.
Fakta 1
:
Di saat keadaan lingkungan kita bertambah
parah dibuktikan semakin rusaknya lapisan ozon, pembalakan hutan secara liar
malah semakin merajalela. Meskipun kita tidak merasa bahwa kita melakukan
penebangan hutan, tanpa sadar setiap harinya kita turut memberikan sumbangsih
untuk kerusakan hutan sebagai paru-paru dunia. Apakah anda sadar
bahwa menurut penelitian sebagian besar penebangan hutan tidak hanya terjadi
karena penebangan liar tapi juga untuk industri tissue. Dan
bayangkan betapa banyak tissue yang telah kita gunakan setiap harinya.Bukan hanya tissue saja, kertas dan alat-alat tulis seperti pensil
juga berasal dari pohon-pohon di hutan. Jadi semakin besar kebutuhan
akan kertas dan pensil maka akan semakin banyak pula pohon yang ditebang untuk
proses produksi kedua bahan ini. Sedangkan untuk dapat memperoleh pohon yang
siap untuk ditebang memerlukan waktu sekitar 30-50 tahun!Jumlah pemakaian
kertas yang sangat besar salah satunya digunakan dalam produksi media cetak
seperti koran maupun majalah. Tiap harinya ribuan koran dicetak dan dijual
kepada masyarakat. Dan keesokannya koran-koran tersebut hanya akan menjadi
sampah tak berguna. Bila hal ini terus berlanjut maka dunia akan penuh oleh
jutaan sampah yang berasal dari koran saja. Sedangkan seperti kita ketahui
bahwa sampah dari kertas seperti halnya sampah plastik merupakan salah saru
sampah yang sulit dihancurkan oleh tanah. Butuh waktu yang sangat lama bagi
tanah untuk benar-benar menghancurkan sampah kertas ini.
Apa
yang bisa kita perbuat :
Setelah kita mengetahui bahwa alat-alat tulis
seperti pensil dan kertas serta tissue berasal dari pohon-pohon di hutan, maka
tentu kita harus mengurangi dan menghemat pemakaian barang-barang tersebut. Pemakaian tissue yang hanya sekali pakai bisa kita ganti dengan
penggunaan sapu tangan. Sehabis digunakan, sapu tangan bisa kita cuci sehingga dapat
digunakan beberapa kali dan dalam jangka waktu yang lama.Dan pemakaian kertas
untuk media cetak ini pun bisa dikurangi bila kita mau beralih menggunakan
media digital sebagai alat penyebar informasi. Sistem konvensional
dalam mencari berita seperti saat ini bisa kita tinggalkan secara perlahan.
Sudah ada beberapa media besar yang beralih menggunakan media digital seperti
ebook maupun digital library sebagai alat untuk menyebarkan berita. Dengan cara
seperti ini maka penggunaan kertas bisa kita minimalisir sehingga masalah
sampah kertas ini mampu kita atasi. Selain itu mendaur ulang sampah kertas
menjadi barang baru juga dapat dijadikan alternatif untuk mengurangi sampah
kertas. Banyak kita jumpai saat ini aneka kerajinan tangan yang diproduksi dari
sampah kertas dan kertas daur ulang yang dapat digunakan kembali untuk menulis.
Selain dapat mengurangi sampah hal ini juga sangat menguntungkan secara
ekonomi.
Fakta 2
:
Rata-rata setiap harinya diperlukan sedikitnya
80 liter air/rumah untuk mencukupi kebutuhan mandi, memasak dan mencuci. Dan sebagian besar air dihabiskan untuk kegiatan mandi. Bahkan ketika kita
sedang menggosok gigi sekalipun terkadang kita lupa mematikan keran air
wastafel dan hal ini membuat kita menyia-nyiakan lebih banyak air lagi.
Sedangkan tiap tahunnya pasokan air bersih terus menurun akibat pencemaran air
tanah maupun menipisnya daerah resapan air sungguh tidak sebanding dengan
kebutuhan air bersih yang terus meningkat. Hujan dengan intensitas tinggi
justru malah menimbulkan banjir di kota-kota besar dan membuat air semakin
tercemar dengan sampah dan bibit penyakit.
Apa
yang bisa kita perbuat :
Jangan boros dalam menggunakan air terutama
untuk mandi. Gunakan sewajar dan seperlunya. Penggunaan shower
untuk kamar mandi akan sangat membantu untuk menghemat penggunaan air.
Setidaknya bila hal ini diaplikasikan kita dapat menghemat 30-40 liter/hari.
Untuk wastafel sebaiknya menggunakan alat sensor sehingga air otomatis akan
berhenti mengalir bila kita tidak memerlukannya lagi atau lupa untuk
mematikannya.Dan setiap rumah akan mampu memenuhi kebutuhan air
untuk kebutuhan sehari-harinya bila mau membuat kolam penampungan air hujan
atau mengalokasikan setidaknya 5% dari total lahannya. Akan jauh lebih baik
lagi bila setiap rumah memiliki sistem pengolahan air sendiri. Sehingga air
buangan bekas cucian dapat diolah untuk menyiram tanaman maupun flushing toilet
dan hal ini tentu akan berdampak pada berkurangnya konsumsi air bersih.
Fakta 3
:
Suhu di kota-kota besar semakin bertambah
tinggi tiap tahunnya. Salah satu penyebab dari hal ini tentu saja karena polusi
udara. Dan penyumbang tertinggi dari emisi gas CO2 adalah
dari asap kendaraan bermotor maupun dari pabrik. Hanya saja tiap tahunnya
jumlah kendaraan pribadi justru semakin meningkat. Kendaraan yang
semakin banyak membuat jalan-jalan di kota semakin macet. Sehingga waktu yang
dihabiskan di jalanan pun akan bertambah lama. Semakin lama kendaraan berada di
jalan membuat gas emisi yang dibuang akan semakin banyak dan hal ini juga
berdampak pada konsumsi bahan bakar yang juga meningkat. Akibatnya polusi udara
semakin parah dan kualitas udara semakin buruk.
Apa
yang bisa kita perbuat :
Tak ada yang senang dengan macet, bila anda ingin sampai ke tempat tujuan dengan lebih cepat tak ada
salahnya mencoba bike to work. Selain lebih cepat sampai, badan akan lebih
sehat dan tentu dapat mengurangi emisi dan konsumsi bahan bakar. Polusi udara
berkurang, macet hilang dan semua senang. Langkah kedua, gunakan
transportasi umum. Mengurangi kendaraan pribadi sama dengan mengurangi polusi
udara sehingga hal ini layak dicoba.
Fakta 4
:
Salah satu penyebab menipisnya
lapisan ozon disebabkan oleh gas CFC (Chloro Fluoro Carbon) dan gas ini banyak
dihasilkan oleh alat-alat elektronik seperti kulkas dan AC.Sayangnya dengan suhu udara yang semakin panas maka kebutuhan akan AC
dan kulkas semakin meningkat. Tentu hal ini akan semakin memperparah keadaan
lingkungan bila tidak ditanggulangi dengan serius.
Apa
yang bisa kita perbuat :
Saat ini sudah banyak peralatan rumah tangga
yang berlabel green tak terkecuali alat elektronik. Cermati sebelum
membeli apakah AC dan kulkas yang kita gunakan berlabel green atau tidak. AC
dan kulkas yang berlabel green mengeluarkan gas CFC dalam jumlah yang sangat
sedikit bahkan tidak ada. Dan tidak ada salahnya bila kita mulai
beralih menggunakan kipas angin untuk menyejukkan ruangan. Dengan membeli
barang-barang yang ramah lingkungan itu berarti kita ikut membantu mencegah
kerusakan lingkungan menjadi lebih parah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar