Seorang pelajar di Jakarta kembali
kehilangan nyawa dengan mengenaskan setelah menjadi korban tawuran antara SMA 6
vs SMA 70 (lagi – lagi). Menurut
kesaksian teman – teman Alawy (korban), saat mereka sedang makan siang sepulang
sekolah tiba – tiba saja terdengar teriakan – teriakan yang disusul serangan
tiba – tiba dari sekumpulan siswa yang membawa senjata tajam seperti gear dan
arit (curiga yang nyerang bukan siswa SMA tapi petani atau penjaga toko spare
part motor). Sekumpulan siswa yang kalap ini menyerang secara membabi buta
kepada anak – anak polos tak tahu menahu ini yang akhirnya mengakibatkan Alawy
dari SMA 6 meninggal dunia akibat tersabet arit di dadanya. Menurut polisi yang tadi saya lihat di TV, si polisi bilang kalau si
Alawy ini meninggal karena luka di dadanya sedalam 7 cm yang mengarah ke
jantung!
Luar biasa bukan? Seorang pelajar yang
masih di bawah umur dapat melakukan perbuatan amoral yang sungguh kejam! Saat dia melakukannya apa yang
ada di dalam kepalanya? Apa saat dia melakukannya hatinya tiba – tiba lenyap
atau terbang entah kemana sehingga dapat melakukan perbuatan seperti itu?
Sungguh apa yang ia lakukan benar – benar di luar akal sehat! Dan semakin
menyedihkan kala melihat orang tua Alawy meratapi kematian anaknya yang tidak
diduga duga tanpa firasat apa pun. Sepotong kalimat dari berita yang
membuat saya semakin miris “Keinginan orang tua Alawy melihat anaknya tumbuh dan
menjadi orang sukses harus kandas dengan kematian yang mengejutkan ini”.
Saya harus
mengucapkan selamat kepada anda yang telah membunuh Alawy, karena anda bukan
hanya telah membunuh seorang pelajar lain yang tidak tahu apa – apa tapi juga
membunuh harapan seorang tua yang ingin melihat anaknya tumbuh sukses. Dan yang lebih hebat lagi anda telah membunuh perasaan orang tua anda
yang tiap hari berdoa agar anaknya tumbuh menjadi orang yang berguna yang
kemudian anda hancurkan sendiri harapan orang tua anda tersebut.
Wow! Tapi sungguh saya berharap anda mau untuk segera sadar dan mengakui
kesalahan anda. Anda telah kehilangan kehormatan anda saat membunuh orang lain,
tapi dengan kejujuran anda mengakui segala perbuatan anda, anda telah
mengembalikan kehormatan diri anda!
Untuk Troya dan
Noura, saat kalian duduk di bangku sekolah nanti akan banyak hal yang kalian
pelajari. Tidak semata – mata hanya pelajaran di sekolah saja
yang harus kalian kuasai, tapi jika kalian sadar akan banyak hal yang harus
kalian pelajari. Buka
mata dan hati kalian untuk melihat sekeliling. Saat kalian melakukannya, akan
ada banyak pelajaran tentang hidup yang bisa kalian ambil. Salah satunya
belajar untuk menahan marah dan emosi. Kalian harus paham saat kalian
duduk di bangku sekolah tugas kalian adalah belajar dan juga memahami
pentingnya belajar itu sendiri karena pelajar yang baik ditentukan dari
sikapnya yang terpelajar.
Saat kalian
hendak marah atau melakukan sesuatu yang tidak baik harus diingat satu hal
bahwa jika kalian melakukan perbuatan tersebut kalian tidak
hanya menyakiti orang lain tapi juga diri sendiri. Dan kalian tahu siapa yang
paling tersakiti dari perbuatan kalian? Dia adalah orang tua kalian!
Mereka akan sangat bersedih karena anak yang mereka harapkan dan yang telah
mereka didik dengan baik justru melakukan hal – hal di luar batas. Mereka akan
menangis dan terus memikirkan keadaan kalian. Padahal mungkin kalian sendiri
tidak akan menangisi atau memikirkan keadaan kalian.
Saat kalian hendak meluapkan emosi atau bertindak
bodoh ingatlah orang tua kalian yang akan sangat bersedih dengan apa yang
kalian lakukan. Saat kalian memikirkan orang tua kalian semoga saja kalian
kembali tersadar dan berhenti untuk melakukan hal konyol. Semoga
dengan kejadian yang menimpa Alawy menjadi pelajaran untuk kita semua terutama
para pelajar agar mereka senantiasa belajar untuk bersikap terpelajar dan
berhenti melakukan perbuatan bodoh. Semoga di kemudian hari tidak ada lagi
Alawy - Alawy berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar