Kemarin malam
Evan Dimas dkk baru saja menyelesaikan laga ke dua belas mereka dalam lanjutan
tur Nusantara. Kali ini yang menjadi lawan mereka adalah Pusam Samarinda. Kemarin
dari layar kaca aku bisa melihat suasana stadion yang ramai seperti
sebelum-sebelumnya. Suasana stadion Pusam seperti suasana stadion GBK. Stadionnya
bagus, cukup besar untuk menampung penontong yang membludak. Rumputnya juga terawat
dan tentunya tidak ada lubang di sana-sini. Yah, setidaknya kemarin saya bisa
berharap lebih jika kejadian mati lampu seperti hari Senin lalu tidak terulang.
Materi pemain
yang diturunkan Om Indra sama seperti saat melawan Persiba kemarin. Mungkin karena
Om Indra masih penasaran sama permainan anak-anak yang diturunkan Senin lalu,
karena gara-gara lampu stadion padam pertandingan jadi dihentikan. Akibatnya kemampuan
pemain-pemain yang diturunkan kemarin belum terlihat jelas. Tapi sekali lagi
Putu Gede tidak dimainkan, bahkan menjadi pemain cadangan pun tidak. Kenapa Om,
kenapa??? Ah, walaupun masih penasaran tetap saja saya harus percaya bahwa di
balik semua ini ada strategi demi membangun kekuatan terbaik tim merah putih. Azeegg...
Priit!!! Kick
off babak pertama di mulai! Berbeda dari biasa-biasanya, kali ini timnas
langsung menyerang. Duo winger Maldini dan Ilham Udin tanpa buang waktu langsung
menunjukkan skill mereka. Masuk menit ke tiga, sebuah umpan dari kaki Maldini
terarah ke Ilham Udin, sayang si Ilham belum bisa memaksimalkan peluang
tersebut. Tapi timnas belum menyerah, mereka terus menggempur pertahanan Pusam.
Dan duo Maldini-Ilham Udin terus berupaya menjebol gawang lawan mereka. Terlihat
sekali di pertandingan ini peran mereka begitu besar. Ditambah dengan Muchlis
sebagai starter, barisan belakang Pusam tampak kocar-kacir.
Lini tengah
timnas tak mau kalah. Hargianto (yang begitu macho) bermain begitu apik, ia
mampu mengatur pola serangan serta menyuplai bola-bola untuk diberikan kepada
Maldini maupun Ilham Udin. Passing serta umpan-umpan yang diberikan akurat. Sepertinya
kemampuan Hargianto terus meningkat, hidup Hagi! Akhirnya di menit ke enam
belas, berawal dari umpan terobosan sang kapten kesebelasan (siapa lagi kalau
bukan Evan Dimas), Ilham Udin sukses melesakkan si kulit bundar memanfaatkan
celah sempit di sisi kiri gawang! Goog job Ilham! 1-0 untuk timnas!
Gol yang dibuat
Ilham kali ini benar-benar brilian, ia mampu mengecoh pertahanan lawan sehingga
mampu menyarangkan gol ke gawang. Awalnya saya pun mengira bahwa ia akan
menembakkan bola ke sisi kanan gawang yang lebar (karena sisi kiri sudah dijaga
ketat oleh kiper maupun bek Pusam), tapi tanpa disangka ia langsung saja
melakukan shooting dan bola pun masuk melewati celah sempit di antara kiper dan
tiang gawang! Astaga... Hebat bener dah ni orang!
Permainan terus
berlangsung seru, bahkan terbilang cukup keras. Maldini dan Ilham dikawal
ketat, bahkan Maldini sempat dilanggar keras oleh salah satu pemain Pusam. Dalam
tiga puluh menit babak pertama sudah dua kartu kuning yang diterima pemain
Pusam. Bahkan kondisi sempat memanas dan timnas hampir terpancing emosinya
ketika Hargianto dilanggar dengan keras. Sekali lagi, suatu kondisi yang tak
seharusnya terjadi mengingat ini hanya pertandingan uji coba. Tapi untung saja
kondisi ini tak berpengaruh pada konsentrasi para pemain. Mereka tak menurunkan
tempo serangan, bahkan mereka terus berupaya melesakkan gol kembali. Akhirnya berawal
dari sebuah umpan dari Maldini di pinggir lapangan, Hargianto dengan cerdasnya
memberi umpan lambung ke arah gawang dan tepat saat itu Evan Dimas (lagi-lagi
dia) yang berada di depan gawang tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dengan tenang
ia melakukan shoot! Dua kosong untuk timnas!
Gol kedua ini
benar-benar elegan. Maldini, Hargianto dan Evan bekerja sama dengan sangat
baik, tidak terburu-buru dan cekatan. Mereka memperlihatkan hasil pengalaman
dan latihan mereka. Gol kedua ini sungguh cerdas! Dan meskipun orang-orang akan
mengelu-elukan Evan (memang karena dia bagus) tapi saya mengacungi empat jempol
saya untuk Hargianto. Dalam tiga pertandingan terakhir melawan Persewangi,
Persiba dan Pusam kemarin terlihat kemampuannya yang makin meningkat. Tembakan jarak
jauhnya makin tajam. Keakuratannya dalam memberi umpan bertambah tajam,
suplai-suplai bola yang ia berikan pun tepat sasaran. Aaahhh... Makin lama
makin ngefans ni ama Hargianto, hehe
Hingga penghujung
babak pertama pun skor masih dua kosong untuk keunggulan tim merah putih. Jeda iklan
deh, lalu saya menonton ILK sebagai selingan, tapi berhubung Cak Lontong
menyampaikan data-data yang sangat penting akhirnya saya terlambat menonton
lanjutan pertandingan. Hahaha...
Yang jelas,
ketika saya menonton wajah Ilham Udin dan Maldini Pali sudah tidak ada. Rupa-rupanya
mereka berdua sudah diganti. Begitu pun dengan Muchlis Hadi. Sepertinya Om
Indra ingin merotasi pemain dan memberikan yang lain kesempatan untuk bermain. Babak
kedua ini serangan masih terus dilancarkan oleh timnas U-19. Tapi Pusam yang
juga mengganti amunisnya dengan yang lebih segar terlihat makin sering
memberikan perlawanan. Dan kiper timnas yang sepanjang babak awal tidak
mendapatkan serangan yang berarti -bahkan si Ravi mungkin bisa minum es teh
melihat yang lain bermain- mulai mendapat cobaan. Dan kesialan atau lebih
halusnya ujian harus dirasakan oleh kiper pengganti Awan Setho. Baru saja
ia menggantikan Ravi, timnas mendapat serangan yang sangat mengancam. Untung saja
kiper yang saya rasa refleksnya lebih bagus dibanding Ravi ini bisa mementahkan
dua serangan yang dilancarkan bertubi-tubi. Ah, Setho emang keren eui...
Dan sepanjang
babak kedua ini, para personil pengganti (kok jadi kayak boyband ya,ehehe)
masih terus mencoba menjebol gawang Pusam. Tapi mungkin karena mereka masih
kurang chemistry, masih kurang panas atau kurang koordinasi jadilah
berkali-berkali serangan yang dilancarkan masih gagal. Kemudian pertandingan
juga diwarnai oleh terjatuhnya beberapa pemain timnas tanpa ditackle pemain
lawan. Ya, mereka sering kali jatuh bukan karena lawan tapi karena rumput
stadion yang licin. Ahahahaha... Ada pula insiden Mahdi Fahri yang dua kali
dilanggar dengan keras, bersyukur ia tidak kenapa-kenapa. Lalu yang sepertinya
agak menyakitkan ketika Hargianto jatuh dan kepalanya membentur tanah. Aduuh...
Liatnya jadi gimana gitu, seandainya saya punya nomor telepon Hagi rasanya
pengen sekali sesudah pertandingan nelpon dia dan nanya, “Kamu ga’ apa-apa kan
Gi? Sakit ya kepalanya?” dan kemungkinan besar dia akan menjawab, “Yaiyalah
sakit, bego!”. Hehe...
Dan begitulah
akhirnya pertandingan pun usai dengan kemenangan timnas. Untuk kesekian kalinya
timnas menang. Dan hingga saat ini tak ada satu pun tim dalam tur uji coba ini yang
berhasil mengalahkan timnas. Well, kita tunggu saja apakah di pertandingan
selanjutnya akan ada kejutan yang tercipta. Tapi kemarin komentator sempat
mengatakan hal yang ternyata sama dengan pemikiran saya selama ini, “Ini memang
hasil yang bagus. Sampai saat ini timnas belum pernah kalah, tapi sebenarnya
kalah di uji coba lebih baik daripada kalah di pertandingan sebenarnya.” Yah benar
sekali. Jujur saja, kadang saya berharap bahwa dalam laga tur ini timnas pernah
kalah setidaknya satu kali. Karena dari kekalahan kita belajar untuk menjadi
lebih kuat. Kekalahan yang membuat kita terpacu untuk bangkit. Seperti yang
pernah terjadi di laga AFF yang mereka jalani tahun lalu, mereka kalah oleh
Vietnam di fase grup tapi kemudian menang adu penalti di partai final. Kekalahan
membuat mereka banyak belajar sehingga mereka bisa membalikkan keadaan dan
akhirnya menjadi juara. Hal yang sama tapi berbeda hasil pernah terjadi oleh
timnas senior di laga AFF tahun 2010 lalu. Mereka tak sekali pun kalah di fase
grup hingga semifinal, tapi akhirnya kalah di partai final oleh Malaysia yang
sempat mereka kalahkan di fase grup dulu. Mereka kalah hanya sekali tapi yang
jadi juara bukanlah mereka. Kemenangan bukan segalanya. Yang kita kejar
bukanlah sekedar menang tapi proses pembelajaran. Yang kita inginkan bukan
menang tapi jadi juara! Terus berjuang garuda muda Indonesia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar