Masih tentang Syiah, kali ini aku akan membahas
ajaran-ajaran menyimpang yang mereka ajarkan kepada para pengikutnya. Hal ini
aku tahu dari penuturan para ustadz yang minggu lalu aku dengar di sebuah
kajian juga dari sumber-sumber terpercaya di internet. Kata ustadz itu ajaran
Syiah yang menyimpang begitu banyak. Selain nikah mut’ah yang mereka halalkan,
ada beberapa ajaran yang mungkin tidak banyak orang tahu. Ajaran tersebut
begitu aneh bila tidak bisa dikatakan sangat gila. Mereka mengajarkan bahwa
darah, kencing dan kotoran para imam mereka adalah halal dan bila mereka
memakannya maka api neraka akan diharamkan bagi mereka.
Tak cukup sampai di sana, kaum Syiah juga menghalalkan
seorang anak laki-laki menggauli ibu kandungnya sendiri. Naudzubillah min
dzalik... Soal nikah mut’ah adalah hal krusial bagi seorang Syiah. Lain dengan
halnya Islam yang mengharamkan hal tersebut, kaum Syiah justru menghalalkan
bahkan mewajibkan pengikutnya melakukan hal tersebut. Dikatakan bila seseorang
meninggal tanpa pernah melakukan nikah mut’ah selama hidupnya, maka di hari
kebangkitan kelak ia akan dihidupkan dengan kemaluan yang buntung. Seorang wanita
Syiah pun wajib melakukan nikah mut’ah dengan iming-iming surga. Padahal tanpa
mereka sadari hidup mereka menjadi sangat hina dan tak ada harganya karena hal
itu.
Nikah mut’ah atau biasa disebut kawin kontrak adalah sebuah
pernikahan yang memiliki batas waktu tertentu yang telah disepakati kedua belah
pihak antara pria dan wanita. Batas waktu ini tak terbatas, bisa setahun,
sebulan, seminggu bahkan sehari atau pun hanya dalam sekali berhubungan badan. Untuk
melakukan nikah mut’ah ini pihak wanita akan mendapat ‘royalti’ yang telah
disepakati bersama. Batas minimal ‘royalti’ ini bisa berupa segenggam gandum
atau garam. Bisa juga seporsi kentang goreng McD atau nasi padang bila ternyata
si pria sangat kere. Dan bila batas waktunya habis maka dengan sendirinya
pernikahan itu selesai. Tidak ada talak-talakan lagi. Jika setelah itu si
wanita hamil, maka itu adalah urusan si wanita. Si pria tidak memiliki
kewajiban apa pun untuk menafkahi, mengurus bahkan menjenguk mantan ‘barang
sewaannya’. Bisa dipikirkan bagaimana susahnya wanita-wanita itu. Jadi
kasihan... Makanya kalo jadi orang jangan bego-bego amat!
Nikah mut’ah ini benar-benar membuat seorang wanita
kehilangan harga dirinya. Mereka menjelma tak ubahnya seperti pelacur murahan
dalam kedok agama dan surga. Para pria pun seperti menjadi penguasa dan bebas
memuaskan nafsu mereka hanya dengan sepiring nasi goreng. Bila seperti ini,
wanita Syiah jadi terlihat lebih rendah dibanding pelacur pinggir jalan. Pelacur
pinggir jalan tarifnya bisa mencapai jutaan dalam semalam, sedangkan mereka
hanya dibayar sebungkus nasi pun rela asal bisa mencapai yang katanya ‘surga’,
meskipun kesucian dan harga diri harus dibuang. Aku yang tadinya benci dan
geram pada kaum ini sekarang justru merasa sangat kasihan kepada pengikutnya
terutama yang wanita. Padahal R.A Kartini mati-matian memperjuangkan emansipasi
mereka malah mau aja dizholimi.
Dalam nikah mut’ah yang diuntungkan adalah kaum pria. Mereka
boleh menikah dengan siapa saja, termasuk saudara kandung hingga ibu kandung. Mereka
bebas ‘membayar berapa saja’ untuk mendapatkan kepuasan dalam kedok menjalankan
perintah agama. Tidak ada batasan berapa kali dalam nikah mut’ah. Seratus kali
pun boleh, karena semakin banyak semakin bagus. Yah, semacem ngumpulin poin di
bank lah. Semakin banyak poinnya semakin besar pula kesempatan menangnya! Jadi segeralah
menabung di bank... Eh, ini ngomongin apaan ya?
Ekhem, baiklah kembali lagi ke topik nikah mut’ah. Ga’ cuma boleh
nikah dengan wanita manapun dan berapapun, si pria ini juga boleh tukeran istri
‘sewaannya’ sama temen Syiahnya selama si wanita masih menjadi istrinya. Jadi besok-besok
kalo ada pria Syiah yang ngomong gini ke temennya yang sesama Syiah, “Hei,
besok kita tukeran istri gimana? Kalo lo udah bosen, boleh lo balikin lagi ke
gue...” itu bukan bercanda ya, itu seriusan (sungguh). Ckckck.. Mau tau yang
lebih parah? Jika ada seorang Syiah yang pengen kawin tapi ga’ ada perempuan
yang bisa dikawinin, dia bisa kawin dengan teman sesama jenisnya. Iya, beneran
sesama jenis. Jenisnya apaan juga aku ga’ tahu. Tapi yang ini ga’ usah diajarin
lagi ya, pokoknya jeruk makan jeruk deh! Sedih ya...
Syiah ini sekarang udah merajalela di Indonesia. Ada orang
namanya K.H Jalaluddin Rahmat, dia adalah salah seorang tokoh Syiah di
Indonesia. Jadi buat yang masih mau menjaga imannya dengan baik, kalo orang ini
diundang jadi pembicara (buat apa aja) jangan datang, jangan dengerin, kalo ga’
mau kena doktrin sesat.
Ustadz kemarin juga sempet cerita, ketika ia dakwah di
Bandung, ada salah seorang jemaahnya yang datang dan cerita soal kehidupannya
sebagai Syiah. Gadis ini bilang kalo dia udah disuruh nikah mut’ah sama ‘atasannya’
yang sableng. Usia gadis ini baru 18 tahun! Coba bayangkan, gadis semuda itu
udah disuruh nikah mut’ah yang jelas-jelas melecehkan kaum perempuan! Yang lebih
miris, gadis ini bergabung ke Syiah tanpa sepengetahuan orang tuanya. Bayangkan
perasaan orang tuanya kalo tahu anaknya disuruh jadi gadis sewaan. Ckckck...
Jadi buat calon-calon orang tua, khususnya yang wanita, jaga
diri kalian dari doktrin-doktrin sesat Syiah. Jangan mau diperbudak dengan
iming-iming surga atau apalah. Ajaran ini jelas-jelas melemahkan harkat dan
martabat kaum perempuan. Padahal ketika ajaran Rasulullah datang, ia malah melindungi kaum wanita dengan
sebaik-baiknya. Kaum wanita mendapat perlakuan yang adil dan dilindungi
hak-haknya terutama dalam hal pernikahan. Sesungguhnya, pernikahan adalah
sebuah jalan yang dapat melindungi hak-hak kaum perempuan. Dengan adanya
pernikahan hidup seorang perempuan jadi lebih tentram dan bahagia, karena ada
seorang suami yang menjaganya, melindunginya, mencukupi kebutuhan hidupnya dan
menjadi imam untuk anak-anaknya. Dan ajaran Rasulullah itu justru diingkari
oleh kaum Syiah dengan adanya nikah mut’ah.
Untuk Naufal dan Noura, jika kalian sudah dewasa nanti
jauhilah Syiah. Jangan mau didoktrin dengan ajaran-ajaran bodoh itu. Jangan
berteman apalagi bersahabat dengan tokoh-tokoh Syiah atau penganut Syiah
kecuali dengan niat baik untuk menyadarkan. Tapi tentu menyadarkan mereka tak
akan pernah mudah. Salah-salah kalianlah yang nanti akan dijerumuskan oleh
mereka. Jagalah diri kalian baik-baik dari segala ajaran-ajaran yang menyimpang
dari agama. Karenanya kalian harus terus menuntut ilmu agama dan perdalam
Al-Quran maupun sunnah. Sehingga kalian tahu mana yang benar mana yang salah. Mana
yang haq mana yang batil. Mana yang sunnah mana yang bid’ah. Semoga Allah
melindungi kita semua dan tentu melindungi kalian dari kejahatan Syiah dan
ajaran sesat lainnya. Aamiin...
4 IMAM MADZHAB
BalasHapussikap Abu Hanifah terhadap sekte ini:
ﻭﺫﻛﺮ ﺍﻟﺴﺒﻜﻲ ﺃﻥ ﻣﺬﻫﺐ ﺃﺑﻲ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﻭﺃﺣﺪ ﺍﻟﻮﺟﻬﻴﻦ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ
ﻭﺍﻟﻈﺎﻫﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻄﺤﺎﻭﻱ ﻓﻲ ﻋﻘﻴﺪﺗﻪ ﻛﻔﺮ ﺳﺎﺏ ﺃﺑﻲ ﺑﻜﺮ ، ﻓﺘﺎﻭﻯ
ﺍﻟﺴﺒﻜﻲ 2/590 ) . ﻭﻗﺪ ﺫﻛﺮ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻯ ﺃﻥ ﺳﺐ ﺍﻟﺸﻴﺨﻴﻦ
ﻛﻔﺮ ﻭﻛﺬﺍ ﺇﻧﻜﺎﺭ ﺇﻣﺎﻣﺘﻬﻤﺎ ." ﻭﻛﺎﻥ ﺃﺑﻮ ﻳﻮﺳﻒ ﺻﺎﺣﺐ ﺃﺑﻲ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﻳﻘﻮﻝ :
" ﻻ ﺃﺻﻠﻲ ﺧﻠﻒ ﺟﻬﻨﻤﻲ ﻭﻻ ﺭﺍﻓﻀﻲ ﻭﻻ ﻗﺪﺭﻱ . ﺍﻧﻈﺮ ﺷﺮﺡ ﺃﺻﻮﻝ
ﺍﻋﺘﻘﺎﺩ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻟﻺﻣﺎﻡ ﺍﻟﻼﻟﻜﺎﺋﻲ 4 / 733
Imam As-Subki menyebutkan bahwa madzhab
Abu Hanifah dan salah satu pendapat syafi’I
dan yang lahir dari Ath-Thahawi dalam
akidahnya adalah kekufuran orang yang
mencela Abu Bakar. (Fatawa As-Subki 2/590)
Dan Imam As-Subki juga menyebutkan bahwa
mencela asy-syaikhani (Abu Bakar dan
Umar)adalah kekufuran, demikian pula jika
mengingkari kepemimpinan mereka berdua. “
Dan Abu Yusuf, sahabat Abu Hanifah berkata,
“Aku tidak shalat di belakang penganut
jahmiyyah dan tidak pula syiah rafidhah dan
juga qadariyyah (pengingkar takdir). “ lihat
Syarh Ushul I’tiqad Ahlissunnah wal Jama’ah
karya Imam Al-Lalika’i.
Pernyataan Imam Abu Hanifah rahimahullah
ﺃَﺻْﻞُ ﻋَﻘِﻴﺪَﺓِ ﺍﻟﺸِّﻴﻌَﺔِ : ﺗَﻀْﻠِﻴﻞُ ﺍﻟﺼَّﺤَﺎﺑَﺔِ، ﺭِﺿْﻮَﺍﻥُ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢِ
Landasan akidah Syi’ah adalah menyesatkan para
sahabat ridhwanullah ‘alaihim.
Pernyataan ini diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari
Abu Hanifah rahimahullah .
Pernyataan Imam Malik bin Anas rahimahullah
Kemudian al-Imam Malik berkata: “Barang siapa
yang ada pada hatinya kedengkian (benci
ataupun marah-pen) terhadap para sahabat
Muhammad ‘ alaihissalam maka ayat ini (surat al-
fath ayat 29-pen) telah mengenainya.” (as-
Sunnah karya al-Khallal no. 765 versi al-
Maktabah asy-Syamilah)
Pernyataan Imam asy-Syafi’i rahimahullah
ﻟَﻢْ ﺃَﺭَ ﺃَﺣَﺪﺍً ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺍﻟْﺄَﻫْﻮَﺍﺀِ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺑِﺎﻟﺰُّﻭﺭِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺮَّﺍﻓِﻀَﺔِ
Aku belum pernah melihat suatu kaum yang
paling berani bersaksi dengan kedustaan melebihi
Rafidhah.
Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilyatul
Auliya’.
Pernyataan Imam Ahmad rahimahullah
Siapakah Rafidhah itu?
Al-Imam Ahmad menjawab:
ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺸْﺘُﻢُ ﻭَﻳَﺴُﺐُّ ﺃَﺑَﺎ ﺑَﻜْﺮٍ ﻭَﻋُﻤَﺮَ ﺭَﺣِﻤَﻬُﻤَﺎ ﺍﻟﻠﻪ
Orang yang mencela Abu Bakar dan Umar
rahimahumallah. (as-Sunnah karya al-khallal:
787)
ﻣَﻦْ ﺷَﺘَﻢَ ﺃَﺧَﺎﻑُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟْﻜُﻔْﺮَ ﻣِﺜْﻞُ ﺍﻟﺮَّﻭَﺍﻓِﺾِ ، ﺛﻢ ﻗﺎﻝ : ﻣَﻦْ ﺷَﺘَﻢَ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏَ
ﺍﻟﻨَّﺒِﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟَﺎ ﻧَﺄْﻣَﻦُ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﻗَﺪْ ﻣَﺮَﻕَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ
Barang siapa yang mencela (sahabat Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam) maka aku aku
mengkhawatirkan kekafiran padanya seperti
kalangan Rafidhah. Kemudian berkata lagi:
Barang siapa yang mencela sahabat Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam maka kita
khawatirkan ia telah keluar dari agama. (as-
Sunnah karya al-Khallal: 790)
Pernah disampaikan kepada al-Imam Ahmad
tentang orang yang mencela Utsman bin ‘Affan
radhiyallahu ‘anhu , maka beliau menjawab:
ﻫﺬﻩ ﺯَﻧْﺪَﻗَﺔ
Ini adalah zindiq. (as-Sunnah karya al-Khallal:
791)
Kemudian al-Khallal mendengar langsung dari
Abdullah bin Ahmad bin Hambal:
“Aku bertanya kepada ayahku tentang orang yang
mencela salah seorang sahabat Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau (al-Imam
Ahmad) menjawab:
ﻣَﺎ ﺃَﺭَﺍﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ
Aku memandangnya tidak di atas Islam. (as-
Sunnah karya al-Khallal: 792)
Al-Imam Ahmad mengatakan:
ﻣَﻦْ ﺗﻨﻘﺺ ﺃَﺣَﺪًﺍ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓَﻠَﺎ ﻳَﻨْﻄَﻮِﻱ
ﺇِﻟَّﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺑَﻠِﻴَّﺔ ، ﻭَﻟَﻪُ ﺧَﺒِﻴﺌَﺔُ ﺳُﻮﺀٍ ، ﺇِﺫَﺍ ﻗَﺼَﺪَ ﺇِﻟَﻰ ﺧَﻴْﺮِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ، ﻭَﻫُﻢْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏُ
ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
Barang siapa yang merendahkan salah seorang
sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
maka tidaklah ia akan terguling kecuali di atas
musibah (kesulitan dan kesempitan). Dan ada
padanya sesuatu keburukan yang tersembunyi,
yaitu ketika yang ia tuju (dengan celaanya itu-
pen) adalah orang-orang terbaik, yaitu mereka
adalah para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam. (as-Sunnah karya al-Khallal: 763)
KH. HASYIM ASY`ARI
BalasHapusdalam kitabnya
“Muqaddimah Qanun Asasi li Jam’iyyah
Nahdlatul Ulama’” memberi peringatan kepada
warga nahdliyyin agar tidak mengikuti paham
Syi’ah. Menurutnya, madzhab Syi’ah
Imamiyyah dan Syi’ah Zaidiyyah bukan
madzhab sah. Madzhab yang sah untuk diikuti
adalah Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali.
Beliau mengatakan: “Di zaman akhir ini tidak
ada madzhab yang memenuhi persyaratan
kecuali empat madzhab; Hanafi, Maliki, Syafi’i
dan Hambali. Adapun madzhab yang lain
seperti madzhab Syi’ah Imamiyyah dan Syi’ah
Zaidiyyah adalah ahli bid’ah. Sehingga
pendapat-pendapatnya tidak boleh
diikuti” (Muqaddimah Qanun Asasi li
Jam’iyyah Nahdlatul Ulama’, hlm: 9).
Barakallah..
HapusSyukron mas buat tambahan dalil-dalilnya..
Di Bali sendiri Syiah emang belum kelihatan taringnya, tapi suatu waktu pasti mereka akan unjuk gigi, makanya sebelum itu terjadi harus sgera di antisipasi
Tidak semua yg mengaku syiah, paham betul dengan bagaimana pemikiran syiah..
BalasHapusSaya mengusulkan agar ulama dari semua golongan berkumpul untuk menentukan bagaimana sebenarnya waktu sholat, kapankah waktu berbuka puasa, halal atau tidaknya nikah mut'ah..
agar umat tidak bingung.. kasihan mereka yg baru mau belajar Islam, lalu mendapatkan pemahaman yg salah..
Supaya umat Islam menjadi 1..
Bukan syiah, bukan sunni, tapi Islam yang sebenar-benarnya..
Sunni dan Syiah tidak bakal & tidak mungkin bersatu..... Sampai kiamat tidak bakal satu....
HapusKenapa...??? Karena aqidahnya yg berbeda, kitab & madzabnya yg berbeda...,
Yang satu memuji, menghormati, menjunjung tinggi para Sahabat Nabi, Radhiallahu Anhuma Ajmain bagian dari keimanan.....
Yang satu lagi mencela, menghujat, menista para Sahabat Nabi, bagian dari keimanan, bahkan bagian dari amalan kebajikan..... Mana mungkin bersatu....???
Sunni Syiah TIDAK MUNGKIN BERSATU.......